Jakarta, IDM – Kementerian Luar Negeri Korea Utara (Kemlu Korut) mengecam Amerika Serikat (AS) karena mengirim pesawat militer ke Semenanjung Korea dan juga menggelar latihan militer dengan Jepang dan Korea Selatan (Korsel).
Pada Rabu lalu, ketiga negara itu menggelar latihan udara trilateral bersama, yang melibatkan dua pesawat pengebom B-1B AS, di Semenanjung Korea, menanggapi uji coba rudal balistik hipersonik dan jarak pendek Korea Utara (Korut).
Baca Juga:Â Indonesia Dukung Implementasi Gencatan Senjata Hamas-Israel
Dilansir dari KCNA, Jumat (17/1), pemerintah Korut “menegaskan sekali lagi bahwa pelaksanaan hak membela diri DPRK untuk mempertahankan hak kedaulatan dan kepentingan keamanan negara akan dilakukan lebih intensif,” katanya menggunakan akronim nama resmi Korut, Democratic People’s Republic of Korea.
Lebih lanjut, dikatakan bahwa Korut akan menjalankan hak membela diri secara “lebih menyeluruh dan sempurna” sesuai dengan “strategi deterens terberat” dalam upaya mencegah provokasi militer.
Dalam pernyataan terpisah yang dimuat oleh KCNA, Pemerintah Korut juga mengkritik AS karena menambah anggaran pertahanan dan terus mempertahankan postur militer di Semenanjung Korea.
Baca Juga: Terkait Gencatan Senjata Hamas-Israel, PBB: Langkah Awal yang Penting
“Naiknya anggaran pertahanan AS tahun ini dapat… meningkatkan risiko bentrokan militer di Semenanjung Korea dan kawasan sekitarnya ke tingkat yang lebih tinggi,” katanya.
Adapun, latihan antara AS, Jepang dan Korsel bertujuan meningkatkan kemampuan gabungan atas ancaman nuklir dan rudal Korut yang terus berkembang. Pada 6 Januari, Korut mengklaim berhasil uji coba rudal balistik jarak menengah hipersonik baru, dan juga kembali meluncurkan rudal balistik jarak pendek pada Selasa lalu. (bp)