Jakarta, IDM – Jepang mengungkapkan optimisme kerja sama pertahanan dengan Indonesia akan mengalami peningkatan di bawah kepemimpinan Presiden RI Prabowo Subianto.
Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia, Masaki Yusashi menyebutkan komitmen Jepang untuk meningkatkan kerja sama kedua negara menuju tingkat yang lebih tinggi. Hal ini dikarenakan Jepang melihat Indonesia sebagai mitra strategis yang memiliki nilai dan prinsip yang sama.
“Secara khusus, kami akan meningkatkan kerja sama (terutama) pertahanan dengan Presiden Prabowo yang memiliki pengalaman sangat berharga sebagai menteri pertahanan (periode 2019-2024),” ujar Masaki kepada awak media di Jakarta, Selasa (12/11).
Baca Juga: TNI Sebut Ada 4.000 Ribu Prajurit yang Terlibat Judol dan Sudah Ditindak
Masaki menjelaskan, komitmen peningkatan kerja sama Jepang terhadap Indonesia dalam bidang pertahanan di antaranya partisipasi pada latihan bersama Super Garuda Shield (SGS) sejak 2022 lalu.
“Pasukan Bela Diri Jepang (JSDF) telah berpartisipasi dalam latihan ini sejak 2022 dan tahun ini merupakan yang ketiga (kami) berkomitmen dengan latihan Super Garuda Shield,” jelasnya.
Selain itu, pertukaran taruna militer Indonesia untuk belajar di Akademi Pertahanan Nasional (NDA) Jepang yang telah berlangsung selama 25 tahun, yakni sejak 1998. “Saat ini NDA memiliki 53 lulusan dari taruna militer Indonesia,” kata Masaki.
Tak hanya pertukaran taruna militer, Jepang juga memberikan kesempatan kepada para perwira TNI untuk menempuh pendidikan program master dan doktoral di NDA hingga Institut Studi Pertahanan Nasional
Baca Juga: Perintah Prabowo, TNI Bentuk Satgas Narkoba, Korupsi, Penyelundupan dan Judol
“Kehadiran mereka merupakan pilar pengembangan hubungan kedua negara, dan saya berharap mereka akan terus memainkan peran aktif sebagai jembatan hubungan pertahanan Jepang-Indonesia di masa depan,” imbuhnya.
Kemudian, Masaki juga mengatakan komitmen Jepang untuk melakukan alih teknologi (transfer of technology) dengan Indonesia sebagai upaya untuk meningkatkan kerja sama pertahanan.
“Jepang sekarang dapat melakukan transfer teknologi alutsista tertentu sesuai batasan konstitusi kami. Saya pikir ini sangat menarik bagi Indonesia untuk mengembangkan kerja sama ini,” kata Masaki.
Dia melanjutkan, saat ini perusahaan swasta Jepang mulai aktif melakukan transfer teknologi militer ke luar negeri. Menurutnya, hal ini akan menjadi langkah besar untuk mendorong kerja sama Jepang dan Indonesia di industri pertahanan.
Baca Juga: TNI Gelar Apel Gabungan, Siapkan Personel untuk Dukung Program Asta Cita 2024
Terlebih, Jepang telah menandatangani perjanjian transfer teknologi alutsista dengan Indonesia, pada 2021 lalu saat Prabowo menjabat sebagai Menteri Pertahanan.
“Dan tahun lalu, kami merevisi tiga prinsip transfer alutsista dan teknologi,” ujar Masaki.
“Saat ini, industri pertahanan kami menunjukkan peningkatan. Dengan mempromosikan transfer alutsista melalui upaya gabungan dari sektor publik dan swasta, kami akan berkontribusi untuk memastikan perdamaian dan stabilitas di kawasan,” imbuhnya. (at)