Jakarta, IDM – Presiden Serbia Aleksandar Vucic mengumumkan kesepakatan senilai $3 miliar untuk membeli 12 pesawat tempur Rafale Prancis. Serbia nampak berupaya mengurangi ketergantungan pada senjata Rusia.
Hal itu diumumkan Vucic usai bertemu Presiden Prancis Emmanuel Macron di Ibu Kota Beograd. Vucic menyebut pembelian Rafale sebagai “perkembangan besar”.
“12 pesawat baru akan dimiliki oleh Republik Serbia. Ini akan berkontribusi pada peningkatan signifikan dalam kemampuan operasional tentara kami, pendekatan yang sama sekali berbeda. Kami juga senang menjadi bagian dari Klub Rafale,” kata Vucic melansir Vucic.rs, Jumat (30/8).
Baca Juga: Presiden Korut Tinjau Langsung Uji Coba MRLS 240 mm
Vucic pun menepis kekhawatiran negara-negara Barat tentang kemungkinan Serbia akan mentransfer teknologi ke Rusia karena sejarah hubungan dekat antara keduanya.
Sementara, Macron menyebut kesepakatan itu sangat penting dan mencetak sejarah baru. Menurutnya, hal itu juga menunjukkan keberanian strategis Serbia.
Baca Juga: Pesawat Tempur F-16 Ukraina Jatuh Saat Tangkis Serangan Udara Rusia, Pilot Tewas
“Kita melihat banyak orang yang mengkritik kemitraan Serbia dengan Tiongkok atau Rusia, dan sekarang Serbia bermitra dengan Prancis. Ini adalah perubahan yang sangat besar. Saya menghormati kedaulatan Serbia dan saya juga menghormati kemitraan dengan negara lain, tetapi ini adalah pembukaan, perubahan strategis, keberanian besar dan peluang besar bagi Eropa,” imbuh Macron.
Kesepakatan ini juga memungkinkan Serbia untuk memodernisasi Angkatan Udara, yang sebagian besar terdiri dari Pesawat Tempur MiG-29 buatan Soviet. (bp)