Bogor, IDM – TNI Angkatan Udara (TNI AU) memilih metode penerjunan logistik Helibox untuk menjangkau wilayah terdampak gempa bumi Cianjur yang masih terisolasi dan sulit dijangkau melalui jalur darat. Dengan demikian, diharapkan bantuan logistik dapat segera diterima oleh masyarakat yang membutuhkan.
Mengutip keterangan TNI AU, Helibox merupakan suatu kemasan yang didesain sedemikian rupa, sehingga berbentuk blade dari propeller. Pada saat dilempar dari pesawat, kotak tersebut akan berputar seperti baling-baling dan akan memperlambat/mengurangi efek grafitasi bumi, sehingga impact/benturan pada pendaratan menjadi minimal.
Dalam implementasinya, tugas ini diemban oleh Skadron Udara 6 serta Skadron Udara 8 Lanud Atang Sendjaja (Ats), Bogor dengan menggunakan Helikopter Super Puma dan Helikopter Puma.
Redaksi Indonesia Defense Magazine berkesempatan menyaksikan langsung proses distribusi bantuan logistik dengan menggunakan teknik Helibox ini saat menumpangi Helikopter SA-330 Puma Skadron 8, Lanud Ats Bogor, Sabtu (26/11).
Pada hari itu, Lanud Ats menyiapkan10 sortie penerbangan. Pada penerbangan sortie kedua, pesawat diawaki oleh Kapten Pnb Bima dan Lettu Pnb Eko, di mana penerbangan bergerak menuju titik pertama yaitu Lapangan Brimob, Cipanas untuk mendistribusikan sejumlah bantuan logistik seperti makanan, beras, dan kasur yang dibutuhkan oleh para pengungsi.
Kegiatan dilanjut dengan penerbangan sortie ketiga. Kali ini, Mayor Pnb Arif dan Lettu Pnb Dani bertindak sebagi pilot dan co-pilot yang membawa Helikopter SA-330 Puma terbang pada ketinggian terbang 4.500 _feet dengan total waktu tempuh penerbangan sekitar satu jam.
Penerbangan ini membawa bantuan logistik yang difokuskan untuk dua titik, seperti Lapangan Brimob, Cipanas dan lokasi penerjunan Helibox di Desa Gasol Kabupaten Cianjur.
Menjelang penerjunan Helibox, dua orang kru helikopter bersiap dengan membuka pintu helikopter di mana salah seorang dari mereka bertugas untuk menurunkan Helibox. Saat melakukan penerjunan Helibox, helikopter yang kami tumpangi turun pada ketinggian 200 feets dari tanah.
Saat terbang di atas titik penerjunan Helibox di Desa Gasol Kabupaten Cianjur, kedua kru Helikopter dengan sigap dan cepat menurunkan satu-per satu Helibox yang berisi sejumlah makanan ringan ataupun kebutuhan lainnya yang memiliki berat ringan untuk para korban gempa bumi Cianjur. Tidak membutuhkan waktu lama, distribusi menggunakan teknik Helibox dilakukan kurang dari satu menit.
Baca: TNI AU Kerahkan Helikopter untuk Percepat Distribusi Bantuan Logistik Korban Gempa Cianjur
Teknik penerjunan logistik dengan Helibox dijelaskan Komandan Lanud Ats Bogor Marsekal Pertama TNI Suliono tidak dilakukan secara sembarangan. Ia mengungkapkan pihaknya telah berkoordinasi terlebih dahulu dengan sejumlah pihak, mulai dari menentukan titik jatuhnya bantuan logistik hingga pendistribusian bantuan agar sampai ke masyarakat yang membutuhkan dengan cepat. (yas)