Jakarta, IDM – Israel mengatakan bahwa pihaknya telah meluncurkan serangan udara terhadap tempat penyimpanan ‘sistem senjata strategis’ di Suriah, usai digulingkannya Presiden Suriah Bashar al-Assad pada beberapa waktu lalu.
Baca Juga:Â Ini Reaksi Dunia Usai Jatuhnya Bashar al-Assad yang Berkuasa Selama 24 Tahun di Suriah
Dilansir dari The Guardian, Senin (9/12), Menteri Luar Negeri Israel Gideon Sa’ar, mengatakan bahwa hal itu dilakukan untuk mencegah senjata strategis Suriah jatuh ke tangan para ekstremis yang menggulingkan rezim al-Assad tersebut.
“Satu-satunya kepentingan kami adalah keamanan Israel dan warga… itulah sebabnya kami menyerang sistem senjata strategis, seperti, misalnya, senjata kimia yang tersisa, atau rudal dan roket jarak jauh, agar tidak jatuh ke tangan para ekstremis,” katanya, seraya menyebut operasi Pasukan Pertahanan Israel (Israel Defense Forces/IDD) di wilayah Suriah merupakan langkah “terbatas dan sementara”.
Baca Juga: Presiden Rusia Beri Suaka untuk Mantan Presiden Suriah Bashar al-Assad
Sebelumnya, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa IDF telah dikerahkan ke Zona Penyangga Demiliterisasi di Dataran Tinggi Golan. Sebab, ia menilai perjanjian dengan Suriah tahun 1974 telah runtuh usai berakhirnya rezim al-Assad yang diambil alih oleh ekstremis. (bp)