Jakarta, IDM – Sebuah badan intelijen geospasial bernama BlackSky menunjukkan hasil citra satelit bahwa Cina membangun pangkalan Angkatan Laut rahasia di lepas pantai Ream, Kamboja. Hal itu menjadi bukti ambisi Cina untuk memperluas pengaruhnya di Kawasan Indo-Pasifik.
Dilansir dari Naval Technology, Kamis (2/3), laporan itu disampaikan BlackSky dalam sebuah konferensi Defense Geospatial intelligence (DGI) di London pada 28 Februari 2023. Intelijen yang berbasis di Amerika Serikat (AS) ini menyebutkan bahwa pengawasan dilakukan secara bertahap oleh 14 satelit mereka yang saling terhubung.
Baca Juga: Prabowo Diskusi Teknologi Militer Modern Bersama Mansour bin Zayed di UEA
“Kami mulai memantau fasilitas ini, awalnya dengan frekuensi rendah, seminggu sekali, lalu setiap dua minggu sekali. Kemudian saat kami mulai memahami laju aktivitas di fasilitas itu meningkat, kami menambah laju pengumpulan data dan analitik yang kami lakukan,” ujar CEO BlackSky Brian O’Toole.
Berdasarkan laporan tersebut, citra satelit BlackSky menunjukkan konstruksi dermaga berukuran luas yang terlihat berfungsi untuk menambatkan kapal induk. Namun, pembangunan ini bukanlah yang pertama kali melainkan memperluas dermaga yang telah ada sebelumnya.
Baca Juga: KSAD Ganti Dua Jabatan Strategis di Angkatan Darat, Ini Nama-namanya
Pada Juli 2022, Wall Street Journal pun menerbitkan laporan bahwa intelijen AS telah menginvestigasi dan menemukan adanya kesepakatan antara Cina dan Kamboja. Pemerintahan Xi Jinping dicurigai menyewa dermaga di pulau Ream, lepas pantai Sihanoukville yang dapat digunakan sebagai pangkalan Angkatan Laut selama tiga puluh tahun. Tetapi, pihak Kamboja dengan tegas membantah dan mengatakan bahwa akses pangkalan itu telah diatur sesuai dengan kontitusi negara. (bp)
