Jakarta, IDM – TNI AL bakal memiliki dua unit Kapal Cepat Rudal (KCR) 70 meter baru (NB74 dan NB75) yang merupakan produksi galangan kapal asal Turki, yaitu Şefine.
Pembangunan KCR yang digadang berkemampuan full combat mission itu menjalani tahap pemotongan baja pertama (first steel cutting), diresmikan oleh staf khusus Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Muda Retiono Kunto di Yalova, Turki, Rabu (30/10) lalu.
“Pemotongan plat pertama menandakan dimulainya pembangunan struktur badan kapal,” ujar Retiono, dikutip dari keterangan Dispenal, Jumat (1/11).
Baca Juga: Koops Habema Kembali Gelar Komunikasi Sosial di Distrik Kenyam
Setelah pemotongan baja pertama, nantinya kapal menjalani tahap peletakan lunas (keel laying), peluncuran kapal (launching), dan penamaan kapal (ship naming). Kemudian, kapal akan melalui proses pengiriman dan uji coba operasional sebelum serah terima (delivery) dari galangan ke Kemhan hingga TNI AL.
Retiono mengungkapkan pembangunan dua unit baru KCR 70 meter tersebut merupakan pengadaan alutsista antara Kementerian Pertahanan (Kemhan) dan TAIS Gemini ve Teknoloji A.S. yang merupakan konsorsium lima galangan kapal Turki.
“Kapal yang sedang dibangun ini merupakan jenis kapal cepat rudal yang memiliki kemampuan tempur lengkap dan terintegrasi serta berkecepatan tinggi,” ungkap Retiono.
Dia menyebut KCR full combat mission ini memiliki spesifikasi panjang keseluruhan 70 meter dengan lebar 11,7 meter, kecepatan maksimal 40 knots, dan bermuatan awak kapal untuk 43 personel.
Baca Juga: TNI Bantu Bencana di Filipina, Distribusikan Makanan Kaleng dan Air
“Dengan kemampuan tersebut, diharapkan pada waktu yang akan datang dua kapal ini akan semakin mendukung dan meningkatkan performa pelaksanaan tugas TNI AL,” ucapnya.
Terpisah, KSAL Laksamana Muhammad Ali menyampaikan TNI AL secara bertahap bakal fokus mencapai kekuatan yang siap dioperasionalkan.
“TNI AL akan terus memfokuskan diri untuk mencapai kekuatan yang siap dioperasionalkan dengan modernisasi, pemeliharaan serta perawatan alutsista yang siap digelar sesuai kebutuhan operasi,” ujar Ali. (at)