Jakarta, IDM – Dalam Pameran Pertahanan Dunia di Arab Saudi, delapan perusahaan telah China ikut serta memamerkan perangkat-perangkat canggih mereka. Pada hari Minggu, (06/03/22) edisi pertama Pameran Pertahanan Dunia telah diresmikan di Riyadh, Arab Saudi.
Pameran tersebut dilaksanakan selama empat hari dan diikuti lebih dari 600 peserta dari berbagai negara dan wilayah. Pameran Pertahanan Dunia yang didirikan oleh Otoritas Umum Industri Militer (GAMI) Arab Saudi itu akan diadakan setiap dua tahun sekali.
Menurut penyelenggara, pameran tersebut akan menampilkan terobosan teknologi terbaik dari seluruh dunia. Acara tersebut juga dirancang untuk memberikan tempat yang unik untuk jaringan, kolaborasi, berbagai informasi, dan penemuan-penemuan baru.
Delapan perusahaan China ikut serta memamerkan senjata dan sistem pertahanan negara yang telah mereka buat. Dilansir dari Eurasian Times, senjata yang dipamerkan termasuk sistem pertahanan udara LY-80, sistem roket ganda SR5, radar peringatan anti-udara JY-27A.
Selain itu Ada juga pesawat angkut Y-9E, sistem pertahanan peperangan elektronik, perahu tak berawak multiguna, dan multi-jenis drone seperti Wing Loong-2, CH-5, dan WJ-700.
Pada 7 Maret Perusahaan Industri Penerbangan China (AVIC) milik negara juga mengumumkan partisipasinya dalam pameran pertahanan tersebut di media sosial. Salah satu produk kelas atasnya yaitu jet tempur siluman FC-31 ikut dipajang di pameran tersebut.
AVIC juga memamerkan sandbox penelitian penerbangan lanjutan serta pengembangan dan basis produksi. Perusahaan tersebut juga mengintegrasikan penelitian dan pengembangan, pengujian dan verifikasi, pembuatan suku cadang, perakitan umum, kalibrasi dan uji terbang, serta dukungan komprehensif.
Hal itu dilakukan untuk menarik minat Arab Saudi yang berencana mengembangkan lebih banyak senjata dan sistem militer dalam negeri. Arab Saudi juga berencana untuk menghabiskan 50% dari anggaran militer untuk upaya lokalisasi pada tahun 2030.
Dari semua produk, jet tempur siluman FC-31 China dinilai paling menonjol. Bahkan para pejabat tinggi juga ikut berminat dan mengunjungi pavilion China pada pameran tersebut.
Senjata buatan China telah menarik minat para pejabat tinggi termasuk Putra Mahkota Arab Saudi, Perdana Menteri Yaman serta Menteri Pertahanan Irak. Jet tempur FC-31 saat ini memang sedang gencar melakukan promosi agar dilirik oleh pelanggan asing.
Hal itu dibuktikan dengan pendirian kantor terpisah untuk mempromosikan jet tempur FC-31 di pasar internasional. Dalam beberapa tahun terakhir, China telah meningkatkan hubungannya dengan sejumlah negara di Timur Tengah termasuk beberapa sekutu Amerika Serikat (AS).
Menurut data SIPRI, china meningkatkan proporsi pasokan senjata ke Arab Saudi dan Uni Emirat Arab (UAE) masing-masing sebesar 386% dan 169% antara tahun 2016 dan 2020, dibandingkan dengan 2011-2015.
China telah mempromosikan jet tempurnya sebagai senjata yang canggih secara teknis namun juga hemat biaya. Harga dari jet tempur FC-31 diklaim akan dibandrol dengan harga yang wajar.
Hal tersebut membuat persenjataan China menjadi pilihan yang sangat menarik bagi pembeli internasional. Dilansir dari jalopnik.com, salah satu mitra China yaitu Pakistan dinilai akan menjadi pelanggan potensial untuk jet tempur siluman FC-31.
Hal itu tidak mengherankan lantaran Pakistan juga sudah mengakui isi jet tempur dan persenjataan buatan China. Angkatan Udara Pakistan sudah mengoperasikan jet tempur JF-17 yang dikembangkan oleh negaranya bersama dengan China.
FC-31 merupakan jet tempur yang dikembangkan oleh perusahaan China, Shenyang Aircraft Corporation. Perusahaan tersebut telah meluncurkan prototipe jet tempur siluman FC-31 tak lama setelah debut siluman lain, J-20. FC-31 adalah jet tempur multi-peran dengan satu kursi (single seat) dan bermesin ganda. Jet tempur FC-31 mempunyai ukuran sedang dan dilengkapi juga dengan teknologi siluman.
Menurut pabrik pembuatnya, jet tempur FC-31 juga memiliki kesadaran situasional, mobilitas tinggi, dan logistik yang sangat terintegrasi. Kecanggihan mumpuni dengan harga wajar dari FC-31 diharapkan akan menjadikan jet tempur China yang mampu bersaing di pasar internasional. (ADT)