Jakarta, IDM – KRI dr. Wahidin Sudirohusodo-991 melanjutkan etape pelayaran ketiga di wilayah Pasifik Selatan, yaitu menuju Vanuatu usai menuntaskan misi kemanusiaan dan perdamaian di Fiji, Selasa (5/11).
Komandan KRI Wahidin Kolonel Laut (P) Edi Herdiana mengatakan kapal bantu rumah sakit jajaran Koarmada III itu akan menempuh waktu pelayaran selama tiga hari ke Vanuatu.
“Pelayaran menuju Vanuatu direncanakan selama tiga hari dan akan sandar di dermaga Cruise Terminal, Vanuatu, pada 8 November mendatang,” kata Edi, dikutip dari keterangan Dispen Koarmada III.
Baca Juga: Rusia: Latma Orruda Bukan untuk Lawan ‘Negara Besar’ di Kawasan
Selama di Fiji, TNI AL yang diwakilkan oleh Kepala Staf Koarmada III Laksamana Pertama Singgih Sugiarto sempat melakukan kunjungan kehormatan kepada Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Fiji Dupito D. Simamora, Senin (4/11).
Pada pertemuan tersebut, Dupito mengatakan misi muhibah dan diplomasi oleh KRI Wahidin merupakan suatu terobosan yang sangat penting dengan melaksanakan kegiatan kunjungan persahabatan atau port visit ke empat negara di wilayah Pasifik Selatan.
“(Selain) bagian untuk mengenalkan Indonesia ke negara-negara di Pasifik Selatan, kehadiran Indonesia akan dapat memperkokoh dan membuka cakrawala baru negara-negara di Pasifik Selatan tentang Indonesia ke depannya,” kata Dupito.
Baca Juga:Â Latihan AYU 2024, KSAU: TNI AU Uji Kesiapan Operasi dalam Melindungi IKN dan Objek Vital Nasional
Sementara pihak TNI AL menjelaskan satgas port visit merupakan salah satu wujud fungsi angkatan laut, yaitu diplomasi dengan membawa misi perdamaian, mengenalkan Indonesia di luar negeri.
“Dengan pola pendekatan kemanusiaan, pertemanan dan pembinaan hubungan baik dapat merangkul negara lain untuk dapat meningkatkan kerja sama dengan Indonesia. Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi program rutin yang dapat dilaksanakan setiap tahun,” ucap Singgih.
Vanuatu ialah salah satu dari keempat negara di Pasifik Selatan yang menjadi tujuan KRI Wahidin untuk membawa misi diplomasi pertahanan dan membawa pesan perdamaian. Keempat negara itu terdiri dari Kepulauan Solomon, Fiji, Vanuatu, dan Papua Nugini.
Baca Juga: Latihan Bareng Rusia, TNI AL Dukung Netralitas Indonesia
KRI Wahidin akan menempuh pelayaran selama 48 hari, yakni dari 9 Oktober-25 November. Misi pelayaran ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan oleh TNI AL, bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan (Kemhan).
Kapal tersebut membawa 141 awak kapal serta 36 personel staf satgas, terdiri dari penyelam, tim pengamanan, dokter umum dan spesialis hingga pelajar dari Papua.
TNI AL juga menggandeng Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dalam hal dukungan penyediaan obat-obatan yang nantinya akan diberikan kepada negara-negara yang dikunjungi. (at)