Sabtu, 15 Maret 2025

Cerita Petani di Gunung Hejo, TNI AD Hadir Ubah Lahan Sengketa Jadi Perkebunan

Purwakarta, IDM – Hari Rabu, (5/2/2025) Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak resmi membuka program Agroforestry (Wanatani) di Kawasan Gunung Hejo, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Menurut Maruli program ini bertujuan untuk mengintegrasikan pertanian dan kehutanan dalam satu ekosistem berkelanjutan. Dengan mengelola lahan secara produktif serta menjaga kelestarian lingkungan, Agroforestry Gunung Hejo diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar, di samping berdampak positif pada perekonomian lokal.

Agroforestry
(IDM/Faisal Ramadhan)

Lalu seperti apakah lahan tersebut yang kini jadi kawasan Agroforestry?

Tim redaksi Indonesia Defense Magazine, berkesempatan mengunjungi lahan tersebut, Kamis, (6/2/2025). Menurut Haji Asep D’ai (52), Ketua Pokja Tani yang diberi kesempatan mengelola lahan tersebut, dahulu lahan tersebut adalah bekas kebun karet yang dikelola PT Perkebunan Nusantara (PTPN) dan di tahun 2017 terbekanglai karena karetnya sudah ditebang.

Baca Juga: TNI AD Ubah Lahan Tidur 200 Hektare Jadi Kawasan Agroforestry di Purwakarta

“Tanah ini kemudian dimanfaatkan warga di sini untuk menanam sayur-sayuran, cabai dan lainnya akan tetapi ketika itu masing-masing tidak terarah, artinya mereka (petani) asal-asalan, segala macem (bertani) asal-asalan, saling berebut juga tanahnya dan memunculkan banyak permasalahan-permasalahan masyarakat,” kata Asep.

Kemudian, melihat kondisi ini, lanjut Asep TNI AD berinisiatif mengatur untuk pengelolahan.

“Ini belom lama, sekitar dua bulanan dari Desember 2024. Mereka datang mengajak kami, mempresentasikan, sekaligus membawa tenaga ahlinya, waktu itu ada seorang prajurit TNI petani kelengkeng dari Magelang Serda Mugiyanto,” cerita Asep.

Agroforestry
(IDM/Faisal Ramadhan)

Sesudah itu secara berkelanjutan, TNI AD juga menggandeng PT Elevarm, platform layanan dan produk pertanian yang menghadirkan para ahli pertanian dari akademisi.

“Alhamdulilah, ternyata beliau (TNI) sudah lebih jago mereka juga membawa mitra elevarm sehingga kami yang tadinya pertaniannya autodidak mendapat ilmu yang sangat luar biasa, Alhamdulillah dengan suatu keadilan yang dibuktikan oleh beliau (TNI) mereka sudah bekerja di sini tanpa pamrih, buat masyarakat jadi kita senang,” kata Asep.

Baca Juga: Ancaman Siber Meningkat, Dansatsiber Ajak Instansi Hankam Bangun Kewaspadaan Kolektif

Mewakili para petani lainnya, Asep punya harapan besar. Program ini menjadi jangka panjang.

“Karena saya punya harapan besar itu, mereka (TNI) tetep menggandeng kita, sehingga temen-teman kami bisa terbantu ekonominya,” kata Asep.

Agroforestry
(IDM/Faisal Ramadhan)

Untuk diketahui di kawasan Agroforestry Gunung Hejo memiliki luas 200 hektare dan sudah ditanam berbagai pohon keras (buah-buahan), dan tanaman palawija lainnya.

Selain itu di kawasan ini terdapat 12 titik air dan 8 embung yang dibangun TNI AD Zeni dan sudah disemaikan ikan Nila sebanyak 1,2 ton. Berikutnya terdapat pula peternakan kambing berjumlah 200 ekor hasil kawin silang antara kambing Garut dan Australia, 1000 ekor ayam persilangan Indonesia-Brazil. Di kawasan ini juga terdapat budidaya Maggot untuk pakan ayam dan ikan dan budidaya Azolla. (rr)

Berita Terkait

Berita Terbaru

INFRAME

Sjafrie Sjamsoeddin Menerima Kunjungan Menteri Pertahanan Vietnam

Menteri Pertahanan RI Sjafrie Sjamsoeddin menerima kunjungan kehormatan Menteri Pertahanan Vietnam Phan Van Giang di Kementerian Pertahanan (Kemhan) RI, Jakarta, Senin (10/3).

Edisi Terbaru

Subscribe hubungi bagian Sirkulasi
WhatsApp 0811 8868 831
isi form subscribe

Baca juga

Populer