Jakarta, IDM – Junta militer Burkina Faso, Mali, dan Niger mengajukan petisi kepada presiden Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) untuk mengecam dukungan Ukraina terhadap kelompok pemberontak di wilayah Sahel, Afrika Barat.
Dalam pernyataan bersama, menteri luar negeri ketiga negara itu mengatakan mereka terkejut dengan komentar Andriy Yusov, juru bicara intelijen militer Ukraina, yang “mengakui peran Ukraina dalam serangan pengecut, biadab, dan kriminal antara 24 dan 26 Juli”.
Baca Juga: Korsel dan AS Gelar ‘Ulchi Freedom Shield 2024’
Mereka meyakini Kyiv berperan dalam serangan yang dilakukan kelompok separatis Tuareg, yang menyebabkan tewasnya banyak tentara Mali di desa Tinzawaten yang berbatasan dengan Aljazair.
Surat tersebut meminta Dewan Keamanan PBB untuk “mengambil tindakan yang tepat terhadap tindakan subversif yang memperkuat kelompok teroris di Afrika.”
Baca Juga:Â Ratusan Peluru Artileri Sisa Perang Dunia II Ditemukan di Sekolah Kepulauan Solomon
“Tindakan ini juga merupakan pelanggaran kedaulatan dan integritas teritorial Negara kita, agresi yang jelas dan dukungan untuk terorisme internasional, yang merupakan pelanggaran mencolok terhadap Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa dan konvensi internasional yang relevan,” tulis pernyataan bersama tersebut melansir AA, Rabu (21/8).
Sementara, Ukraina telah berulang kali menyebut tuduhan itu salah dan tidak berdasar. Aliansi pemberontak Tuareg juga mengatakan tidak menerima dukungan Ukraina apa pun. (bp)