Jakarta, IDM – Bendungan pembangkit listrik tenaga air Kakhovka di Ukraina Selatan hancur pada Selasa (6/6). Insiden ini terjadi saat Ukraina mulai mengintensifkan operasi serangan balasan berskala besar.
Bendungan yang menampung sekitar 18 kilometer kubik air dan dibangun era Uni Soviet ini berada di sungai Dnipro. Khavkovka memasok air ke Semenanjung Krimea dan telah dikuasai oleh Rusia ketika menduduki wilayah Kherson pada awal perang.
Setidaknya 16.000 penduduk yang tinggal di 80 desa atau kota sekitar bendungan langsung dievakuasi karena beresiko terendam banjir. Ratusan hektar lahan pertanian juga ikut terdampak.
Baca Juga: Zelensky Puji Keberhasilan Pasukannya di Kota Bakhmut
Insiden ini membuat Moscow dan Kiev sekali lagi saling menyalahkan dalang pengeboman yang bertanggung jawab.
Dilansir dari Reuters, Rabu (7/6), seiring dengan meluapnya air, para analis telah mulai memperkirakan alasan pengeboman khususnya yang dapat berdampak terhadap situasi konflik Rusia-Ukraina.
“Mengingat Rusia dalam posisi defensif strategis dan Ukraina dalam posisi ofensif strategis, dalam jangka pendek ini menguntungkan Rusia sampai air surut karena membuat Ukraina lebih sulit menyeberangi sungai untuk menyerang,” kata Ben Barry, analis senior di International Institute for Strategic Studies.
Wilayah yang tergenang banjir otomatis akan sangat sulit untuk menjadi medan tempur karena tidak mungkin menggunakan persenjataan berat seperti tank setidaknya selama satu bulan.
Baca Juga: Pertama Kali, Israel akan Ikut Latihan Militer Terbesar di Afrika
Sementara itu, menurut Marina Miron, peneliti di King’s College London, menyebut insiden ini sebagai “titik balik” dalam perang. Sebab, ada aspek yang diuntungkan bagi masing-masing pihak.
“Bagi Rusia, alasan untuk melakukannya adalah untuk menghentikan serangan balik Ukraina. Dan untuk menciptakan situasi rumit bagi di Kherson. Terbentuknya rawa-rawa membuat Ukraina tidak dapat menggunakan infanteri militer mereka,” kata Miron.
“Untuk Ukraina, pengeboman itu mungkin memberikan cara untuk mengalihkan perhatian Rusia sementara Kyiv meluncurkan serangan balasannya,” tambahnya. (bp)