Jakarta, IDM – Prajurit Batalyon Kendaraan Pendarat Amfibi (Yonranratfib) 2 Marinir, melakukan simulasi penanganan darurat terhadap kendaraan tempur yang tenggelam pada Latihan Perorangan Kesenjataan, Surabaya, Senin (15/5).
Dikutip dari keterangan Dispen Kormar, Selasa (16/5), dalam materi peran peninggalan kendaraan tempur tersebut, para prajurit dituntut cepat dalam mengambil tindakan untuk menyelamatkan personel dan perlengkapan BTR 50 P(M) dan BTR 50 P(K).
Baca Juga:Â Lanud Iswahjudi Gelar Pelatihan Kualifikasi Khusus untuk Crew Chief Pesawat Tempur
Para prajurit memperhatikan penggolongan peran peninggalan lambat atau cepat, teknik pelaksanaan dan penentuan peran peninggalan kendaraan tempur di air atau laut oleh Komandan Kendaraan (Danran) sebagai salah satu prosedur pelaksanaan peran peninggalan.
Sebelum pelaksanaan, Letda (Mar) Dwiyan Aryo selaku perwira pemberi materi, menyampaikan beberapa materi mencakup skema ruang muat, pengetahuan peran peninggalan hingga pelaksanaan drill peran peninggalan kendaraan tempur.
Sementara itu, Danyonranratfib 2 Mar Letkol (Mar) Aloysius Yogandhi Nugroho, berharap prajurit dapat menyegarkan kembali pengetahuan untuk peningkatan kemampuan kesenjataan, sekaligus bekal apabila prajurit dihadapkan kondisi sulit problem aspek laut.
“Terutama dalam penerapan peranan orgas dan tupoksi pada pelaksanaan operasi pendaratan amfibi, maupun operasi oleh Satuan tugas TNI AL,” ujar Aloysius. (at)