Jakarta, IDM – Wakil utusan PBB untuk Palestina Majed Bamya mengatakan bahwa dunia harus melihat secara jelas adanya “upaya pemusnahan suatu bangsa”, selama serangan Israel di Gaza.
Dalam sesi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-bangsa (DK PBB) pada beberapa waktu lalu, ia sangat menyayangkan veto Amerika Serikat (AS) terhadap resolusi gencatan senjata “segera, tanpa syarat dan permanen” di Jalur Gaza.
Baca Juga: AS Veto Resolusi DK PBB Soal Gencatan Senjata Gaza, Ini Alasannya
“Apakah nyawa orang Palestina tidak layak diselamatkan, atau apakah Israel memiliki izin untuk membunuh? Apakah dewan ini hanya mengadopsi resolusi dan kemudian menyaksikan pelanggaran terang-terangannya? Ketidakberdayaan yang ditimbulkan ini harus dihentikan,” imbuhnya melansir Al Jazeera, Kamis (21/11).
Ia menegaskan, gencatan senjata merupakan langkah pertama yang harus dilakukan demi menyelamatkan nyawa orang-orang yang terjebak konflik di Gaza.
“Gencatan senjata tidak menyelesaikan segalanya tetapi itu adalah langkah pertama menuju penyelesaian apa pun,” katanya.
“Dunia seharusnya tidak terbiasa dengan kematian orang Palestina, melihat anak-anak Palestina kelaparan, melihat ibu-ibu menggendong anak-anak mereka dari satu tempat ke lain, mengungsi secara paksa,” sambungnya.
Baca Juga: Hamas: Tak Ada Pertukaran Sandera Hingga Israel Hentikan Agresi di Gaza
Sementara, Duta Besar Israel untuk PBB Danny Danon berterima kasih kepada AS karena menggunakan hak veto. Menurutnya, pemerintahan Biden “berdiri di sisi moralitas dan keadilan” dengan “menolak meninggalkan para sandera”.
“Teks tersebut mengabaikan penderitaan 101 sandera tak berdosa yang masih ditahan oleh Hamas di Gaza,” kata Danon. (bp)
