Kamis, 28 Maret 2024

Angkatan Laut India Terjunkan Kapal Perang di Laut China Selatan

BACA JUGA

JAKARTA, IDM – Dua bulan selepas konflik Ladakh, di mana 20 tentara Angkatan Darat India tewas di Lembah Galwan, Angkatan Laut India menerjunkan kapal perang di Laut China Selatan. Kabar tersebut, seperti dilaporkan Kantor Berita ANI pada Minggu (30/8/2020), membuat China berang.

Mereka kian meradang setelah diketahui bahwa kapal perang India intens menjalin kontak dengan armada Amerika Serikat (AS) yang beroperasi di sisi lain perairan.

China sejak awal menolak kehadiran kapal-kapal Angkatan Laut India di wilayah yang ‘dikuasai’-nya lebih dari satu dekade terakhir. Sejak 2009 Negeri Tirai Bambu secara signifikan melakukan ekspansi di laut sengketa, dengan membangun pulau buatan dan memperkuat barisan pertahanan maritim di sekitarnya.

Tak heran, kedatangan kapal perang Angkatan Laut India secara tiba-tiba mempengaruhi penguatan keamanan dan secara psikologis, Angkatan Laut China.

“Segera setelah bentrokan Galwan pecah dan 20 tentara kami terbunuh, Angkatan Laut India mengerahkan salah satu kapal perang terdepan mereka di Laut China Selatan. Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (China, PLA) yang mengklaim area perairan sebagai teritori mereka, menyatakan keberatan akan kehadiran kekuatan lain,” demikian pernyataan sumber pemerintah kepada ANI seperti dilansir NDTV.

Sebagai bagian dari rutinitas latihan perang, kapal perang India secara reguler meng-update status pergerakan kapal-kapal militer dari negara lain.

Angkatan Laut India menyatakan, kapal perang mereka dilengkapi kemampuan mendeteksi potensi ‘serangan’ dari timur maupun barat. Sementara pasukan dengan misi khusus turut diterjunkan untuk mengantisipasi perubahan situasi di wilayah Samudera India. 

India juga mengirimkan kapal-kapal garis depan di Selat Malaka, dekat Kepulauan Andaman dan Nicobar, serta jalur perairan dari mana pun Angkatan Laut China hendak memasuki wilayah di bentangan Samudera India. Tujuannya, memantau aktivitas mereka. Kapal-kapal China biasanya melewati Selat Malaka dan berbalik arah bersama minyak atau mengangkut hasil perdagangan lintasbenua. (ISA)

BERITA TERBARU

EDISI TERBARU

sidebar
ads-custom-5

POPULER