Jakarta, IDM – Personel Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat) bersama US PAT-SOFLE (Special Operation Force Liaison Element) kembali melanjutkan rangkaian latihan bersama (latma) bertajuk “Direct Action Ground Reconnaissance (DAGR)”, dengan mengasah kemampuan pertempuran jarak dekat (Close Quarter Battle) yang digelar di Wing komando 1 Kopasgat, Jakarta, Rabu (11/12).
“Pertempuran jarak dekat menuntut gerakan taktis, koordinasi tim yang solid, kecepatan serta ketepatan dalam menghadapi ancaman. Dalam latihan ini, para prajurit mempelajari berbagai prinsip dasar, termasuk teknik memasuki ruangan, eliminasi ancaman hingga pengamanan area di dalam ruangan,” tulis Dispenau dalam keterangan resminya dikutip Kamis (12/12).
Baca Juga: Mengapa TNI Dilibatkan dalam Program Ketahanan Pangan? Ini Penjelasan Wakil KSAD
Selain itu, personel pasukan khusus kedua angkatan udara tersebut juga mengaplikasikan prosedur integrasi tim Pengendali Tempur (Dalpur) dan tim Mortir yang disebut dengan prosedur Call for Fire.
“Dalam latihan ini, prajurit dilatih untuk mengobservasi target dan memberikan koreksi koordinat untuk memastikan tembakan tepat sasaran,” sambung Dispenau.
Sehari sebelumnya, personel Kopasgat dan US PAT-SOFLE juga telah menggelar Latihan Combat Marksmanship. Selama latihan, personel dari kedua pihak mengaplikasikan teknik penguasaan senjata hingga teknik menembak yang cepat dan presisi. Seluruh teknik diterapkan untuk melatih kemampuan prajurit dalam menghancurkan target secara efektif dan efisien pada berbagai jarak dan kondisi.
Baca Juga: Tahun 2025 Jatah Kuota Haji untuk TNI Ditambah Dua Kali Lipat
Latma “Direct Action Ground Reconnaissance (DAGR)” merupakan bagian dari program Military to Military Connection, yang rencananya akan digelar selama lima hari, sejak 9 hingga 13 Desember 2024 di Wing Komando 1 Kopasgat.
Program tersebut dirancang untuk meningkatkan kemampuan prajurit sekaligus memperkuat hubungan kerja sama di antara Kopasgat dan US PAT-SOFLE. (yas)
